selamat datang sobat
Selasa, 18 Oktober 2011
my girl friend is gumiho ep 5
Sinopsis My Girlfriend is a Gumiho Episode 5
Dae-woong tidak langsung menyadari kalau Mi-ho pergi mencari makanan. Dia berpikir mungkin Mi-ho mengorek-ngorek tong sampah. Tapi Dae-woong mulai curiga apalagi setelah melihat daging sapi yang tidak disentuh sama sekali.
Secara perlahan-lahan, ingatan Dae-woong tentang peristiwa tadi malam mulai muncul selagi dia mabuk. Akan tetapi, dia tidak ingat bagain ketika dia menyuruh Mi-ho untuk pergi. Ketika Dae-woong menjatuhkan sebuah tas berat di kakinya, dia bertanya-tanya kenapa rasanya sakit sekali bila dia memiliki perlindungan manik2? Apa ini artinya manik2 itu sudah pergi? Apa itu artinya Mi-ho juga pergi?
Dae-woong berlari keluar untuk mencari Mi-ho tapi tidak menemukan jejak gadis itu. Dae-woong kembali ke dalam dengan lemas, terlihat kecewa, terlihat seperti dia dia akan menangis karena air mata bahagia. Dae-woong bergembira, “Gumiho itu akhirnya meninggalkanku!” Dia bersenang-senang atas kebebasan barunya.
Dengan buru2, Dae-woong mengemasi barang2nya – dia tidak ingin kehilangan keberuntungannya kalau2 Mi-ho memutuskan untuk kembali. Selama beres2, dia menemukan kupon ayam Mi-ho. Secara tidak terduga, Dae-woong tersentuh melihat hal itu, kemudian dia menghentikan dirinya dari sikap gila itu dan pergi. Dae-woong tidak melihat kalau Mi-ho memperhatikan kepergiaannya. Mi-ho berkata, “Dae-woong terlihat cemas. Apakah dia tidak senang atas kepergianku?”
Tiba2 saja, hujan turun meski langit cerah dan hal ini menghentikan langkah Dae-woong serta membuatnya memikirkan Mi-ho… kecuali kalau ini hanya pria yang sedang mencuci mobil. Masih memperhatikan, Mi-ho berkata, “Woong, selamat tinggal.” Untuk beberapa saat, lebih banyak air muncrat ke Dae-woong. Dia berbalik untuk memaki si pencuci mobil – tapi tidak ada orang disana.
Dae-woong tidak bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman ini, meskipun dia sudah bersikap seolah-olah dia sangat bahagia. Contohnya saja, dia memberitahu kakek karena Mi-ho pergi dengan keinginannya sendiri, dia tidak melakukan hal salah. Kakek kecewa mendengar berita itu sebab dia menghargai Mi-ho karena sudah mengubah Dae-woong menjadi pria dewasa.
Dae-woong mencoba untuk bersantai di kamarnya tapi dia terganggu oleh perasaan tidak enak ini yang dia tidak benar2 mengerti. Dia menggambarkan perasaan itu sebagai ‘kosong dan tidak nyaman.’ Tapi karena Dae-woong masih menyangkal kalau dia merindukan Mi-ho sebenarnya, jadi Dae-woong sangat dibuat bingung.
Hye-in sangat gembira karena Dae-woong datang saat dia menelpon. Dia menasehati Dae-woong untuk tidak terlibat dengan Mi-ho meski dia kembali. Hye-in senang mendengar jawaban Dae-woong yang mengatakan kalau dia tidak tahu kemana Mi-ho dan bagaimana menghubunginya.
Akan tetapi, senyum di wajah Hye-in hilang waktu dia mendengar Dae-woong berkata kalau Mi-ho kejam karena pergi tidak bilang2 dulu. Hye-in bertanya apakah Dae-woong sedih karena Mi-ho pergi. Dae-woong bersikeras kalau dia cemas tapi kadang2 dia tidak yakin.
Mi-ho telah menemukan caranya untuk pergi ke kampus dimana dia bersembunyi dari pandangan manusia dan mengosongkan mesin makanan. Sekarang dia sudah memiliki lagi manik2 serigalanya yang artinya kekuatan Mi-ho juga kembali. Ini juga berarti Mi-ho bisa berlari super kencang dan melayang-layang di udara yang pada dasarnya menakuit mahasiswa yang lewat di lorong.
Contohnya saja, seorang siswa (yang diperankan oleh UEE) sedang melukis di studio dan tidak memerhatikan sosok Mi-ho yang melayang di udara. Sebuah patung di pukul hingga jatuh yang menyebabkan cat merah bececeran di lantai dan membuat mahasiswa itu sesak nafas karena saking takutnya. Tujuan dari gangguan ini jelas ketika mahasiswa itu menikmati makan siangnya yang berupa burger dan mendapati potongan daging burgernya hilang.
Di luar, Mi-ho dengan gembira menguyah makanan hasil curian itu. Tapi ketika dia melihat sebuah sosok hebat mendekat – Dong-joo – Mi-ho kabur. Dong-joo berhasil menangkap Mi-ho dan sebuah tusukan berhasil membuat Mi-ho tidak sadar. Tidak hanya itu, tusukan itu juga membuat manik2 serigala keluar dari tubuh Mi-ho dan Dong-joo langsung mengambilnya.
Tidak sadar pada semua ini, Dae-woong pergi minum bersama teman2nya untuk merayakan peran yang dia dapatkan. Akan tetapi, senyum hilang dari wajah Dae-woong saat Byung-soo bertanya apakah Mi-ho tahu berita bagus ini. Mereka meminta Dae-woon untuk mengundangnya juga jadi Dae-woong menjawab dengan putus asa, “Sekalipun aku ingin, aku tidak bisa!”
Malam itu, Dae-woong mampir ke sekolah laga untuk mencari Mi-ho. Dia membawa beberapa bird an berharap Mi-ho mungkin kembali. Dia mencoba meyakinkan dirinya kalau dia senang Mi-ho tidak disini lalu duduk sendiri di luar untuk minum bir sambil bertanya-tanya apa yang membuat Mi-ho pergi. Dae-woong mulai menyanyi. Dia mengarang liriknya sendiri, “Mi-ho yang misterius, Mi-ho, Mi-ho… Temanku Mi-ho. Gumiho yang manis – gumiho yang menyeramkan. Hoi-hoi. Gumiho itu adalah temanku… hoi-hoi… Mi-ho adalah temanku yang menyeramkan.”
Dong-joo telah membawa Mi-ho ke apartemennya dimana dia menunjukkan dua botol kecil pada Mi-ho: yang satunya adalah manik2 Mi-ho dan yang lainnya adalah darah Dong-joo. Berlawanan dengan keyakinan Mi-ho, Dong-joo ternyata tidak ingin membunuhnya. Dong-joo hanya ingin mengambil manik2 Mi-ho untuk disimpan agar mencegah Mi-ho membuat masalah. Dong-joo menjeslakan kalau Mi-ho sudah meneror para siswa dan mencuri makanan mereka. Dong-joo berkata, “Tidakkan kau merasa malu?”
Dong-joo menebak kalau Dae-woong menolak permintaan Mi-ho untuk membantunya menjadi manusia. Mi-ho mengakui kalau dia bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan hal itu. Mi-ho: “Dae-woong berkata kalau aku adalah temannya tapi dia pasti sangat membenciku karena menjadi gumiho. Dia memintaku untuk menghilang.”
Dong-joo bertanya apakah Mi-ho sudah menyerah untuk menjadi manusia. Mi-ho belum memutuskan. Dong-joo memberikan dua pilihan: manik2 serigala versus darahnya. Atau bisa dilihat dari cara lain: botol biru atau merah. Minum dari botol merah berarti memilih jalan manusia sebab darah Dong-joo punya kekuatan untuk membunuh sisi gumiho-nya Mi-ho. Jika Mi-ho mengambil botol merah maka Mi-ho meminta kembali manik2nya dan harus kembali ke kuil. Dong-joo memberikan waktu pada Mi-ho untuk berpikir. Dia bahkan mengijinkan Mi-ho tinggal di apartemennya untuk sementara waktu.
Dae-woong menandatangani kontrak filmnya dan membuat Dae-woong dilirik olah agen bakat. Dae-woong sedang gembira dan dia sudah kembali ke gayanya yang lama yaitu berfoya-foya. Dia tidak akan mendapatkan banyak uang dari film ini tapi dia menyebut gajinya sebagai ‘uang belanja’ dan yakin kakek akan membelikannya mobil baru.
Sebuah kejadian hampir tabrakan membuat Dae-woong harus kembali ke RS dengan luka ringan. Tapi dokter memberitahu Dae-woong kalau dia baru2 ini mendapat luka berat. Meski Dae-woong sudah sembuh tapi dokter menyarankan Dae-woong untuk berhati-hati karena tulangnya yang lemah.
Dae-woong senang karena disetujui untuk main dalam film – tapi ini film laga. Jika Dae-woong cedera selama proses ini maka mungkin dia tidak akan bisa berjalan lagi. Dae-woong ingin protes tapi itu adalah ramalan yang sangat mengerikan. Tidak sudi mundur dari film itu, Dae-woong bergumam kalau manik2 Mi-ho membuatnya tetap sehat dan sekarang dia sadar, “Aku ingin Mi-ho bersamaku.”
Dong-joo menonton sepakbola di tv dan mengatakan kalau permainan itu menjelaskan semua sifat manusia. Jadi Mi-ho bergabung untuk ikut ‘belajar’ bersamanya. Dong-joo berkata kalau sudah waktunya Piala Dunia, seluruh dunia melihat bola ditendang kesana kemari. Hal ini membuat Mi-ho tertawa sendiri dan berkata, “Wow, pasti mengerikan bila meledakkan bola itu.” Karena melihat ekspresi Dong-joo, Mi-ho menambahkan, “Aku tidak akan melakukannya.”
Acara tv berubah ke tayangan drama dan Mi-ho dibingungkan oleh jalan ceritanya, “Kenapa wanita tua itu tetap berteriak pada wanita muda itu?” Dong-joo menjelaskan, “Itu adalah seorang ibu dan menantunya. Hal seperti itulah yang mereka lakukan.” Ketika pasangan kekasih mulai bermesraan di layar, Dong-joo melihat ke Mi-ho (menunggu dia menanyakan hal itu). Mi-ho tersenyum dan berkata, “Aku tahu itu apa. Mereka sedang berpasangan.” Dong-joo batuk2 tidak nyaman dan mengganti channel tv-nya.
Program berikutnya mengingatkan Mi-ho kalau dia lapar dan dia mulai melempar tatapan ingin makan ke Dong-joo. Mi-ho merengek dengan sedih, “Aku ingin makan daging.” Sayangnya, Dong-joo kebal pada usaha Mi-ho untuk mempermainkannya. Mi-ho keluar untuk makan daging sapi dan membungkus sepuluh porsi. Dia tidak punya uang untuk membayar belanjaannya tapi dia berkata pada pemilik resto, “Karena aku makan seperti manusia jadi aku akan membayarnya seperti manusia.” Itu artinya, Mi-ho harus mencuci piring…
Mi-ho begitu cepat dan teliti hingga pemilik resto terkesan dan menawarinya pekerjaannya. Tapi Mi-ho menolaknya, sebab dia tidak siap menjalin hubungan atau masuk ke dalam sebuah persatuan. Sebagai gumiho, dia mungkin bisa hidup di dunia ini tapi tidak boleh berhubungan dengannya.
Setelah mendapatkan daging, waktunya mencari jus buah2an. Mi-ho berhadapan dengan mesin penjual makanan dan berkata, “Aku bisa saja menendangmu dan membuatmu mengeluarkan air berbuih itu tapi aku akan menyelesaikan ini seperti manusia.” Yang itu artinya Mi-ho harus mengangkat mesin itu dengan kekuatan supernya untuk mendapatkan koin yang ada di bagian bawah mesin itu.
Hasilnya? Mi-ho dilihat oleh dua gadis kecil yang memandang dengan kagum. Mi-ho memutuskan kalau dia harus menyelesaikan ini seperti manusia dan menyerahkan salah satu koinnya pada mereka. Dia cukup mengerti kalau menjadi manusia = membayar orang! Mi-ho bangga pada dirinya karena sudah mempraktekkan sikap manusia dengan sukses. Tapi ketika dia menatap botol yang berwarna merah, dia berkata kalau menjadi manusia yang sebenarnya akan lebih baik. Mi-ho memandangi keluarga dan pasangan yang ada di taman dan memutuskan kalau dia juga akan punya seseorang yang bersamanya, “Pasti akan menyenangkan kalau orang itu adalah Dae-woong.”
Dae-woong kembali ke loteng sekolah laga untuk mencari tanda keberadaan Mi-ho tapi yang bisa dia temukan hanyalah kupon ayam itu. Dengan kecewa, dia mendesah, “Gu Mi-ho, bagaimana bisa kau pergi seperti ini? Setelah aku memanggilmu temanku…” Kata itu – teman – memicu ingatan Dae-woong dan sekarang dia ingat permintaannya saat mabuk. Dengan kaget, Dae-woong menyadari kalau Mi-ho pergi karena dia yang memintanya.
Mengambil saran dari pelajaran filmnya, Min-sook bergaya beda dengan berpakaian serba hitam untuk mengundang Doo-hong makan siang. Sebuah langkah kaku membuat Min-sook terlempar ke sebuah patung… dan sebuah ciuman lipstick warna pink berbekas di pantat patung itu. Dengan liar, bibi berusaha menghapus tanda itu tepat pada saat itu, Doo-hong muncul. Min-sook berkata kalau dia bukan orang aneh yang berkeliaran menciumi pantat patung. Doo-hong melihat betapa malu Min-sook dan menawarkan untuk menyelesaikan masalah itu. Dia memindahkan plester dari lengannya dan menggunakannya untuk menutupi bekas lipstick bibi.
Ini membuat Min-sook berani untuk melakukan aksinya (mengajak makan siang) dan ketika dia menangkap kesan Doo-hong yang merasa kurang bagus, Min-sook mengatakan kalau dia menyukai hal yang tidak beraturan. Min-sook bukan Audrey Hepburn tapi dia itu tipe Angelina Jolie. Min-sook mengumpulkan keberanian dan mengundang Doo-hong untuk makan siang. Doo-hong bersikeras dan masih percaya kalau Min-sook sudah menikah. Dengan metafora perpisahan tentang bagaimana Angeline Jolie yang punya Brad Pitt dan dia tidak ingin menjalin cinta dengan wanita yang sudah berpasangan, dia pergi.
Dae-woong menemukan Doo-hong di kantornya untuk bertanya tentang jadwal syuting. Dia mencoba mencari cara apakah dia bisa syuitng adegannya terakhir jadi dia tidak perlu keluar. Melihat reaksi seram sang sutaradara, Dae-woong menarik pertanyaannya dan malah di suruh datang besok ke sekolah laga untuk ‘sesi latihan menghancurkan tulang.’
Doo-hong juga mengirim Dae-woong untuk menggosok lipstick dari patung dan menambahkan kalau bibi Dae-woong pasti malu jadi sebaiknya Dae-woong merahasiakan ini dari pamannya. Pada perkataan itu, Dae-woong menjadi bingung dan berkata kalau dia tidak punya paman; bibi Min-sook belum menikah. Ini membuat Doo-hong terhenyak. Dia dipukul oleh harapannya dan kekecewaannya karena sudah mengacaukan semuanya karena kesalahpahamannya. Sedangkan, Min-sook berkendara sambil menangis sebab dia sakit sudah ditolak.
Dae-woong masih mencoba untuk menemukan Mi-ho dan menelpon kuil untuk menanyakan apakah serigala yang hilang dari lukisan itu sudah muncul. Dae-woong juga ingat kalau Mi-ho pernah meninggalkan pesan voicemail untuknya dan menelpo nomer itu. Telpon itu dijawab oleh wanita pemilik restoran ayam itu, yang pernah diajak berkelahi oleh Mi-ho untuk memperebutkan sebuah kupon.
Mi-ho menemukan kupon kesepuluh dan membawanya kembali ke loteng sekolah laga, menambahkannya ke penyimpanan Dae-woong. Mi-ho menebak kalau Dae-woong tidak akan kembali lagi kesini. Dia berkata, “Aku benar2 merindukan Dae-woong.” Mi-ho jadi berpikir sendiri: “Aku bisa melihat sangat jauh dan mendengar sangat jelas, tapi karena aku tidak bisa melihat atau mendengarmu, kau pasti sangat jauh. Aku sudah hidup sangat lama hingga tidak tahu bagaimana waktu mengalir tapi setelah aku mengenalmu hatiku mulai memberitahukan tentang waktu. Sewaktu aku bersamamu, kau akan berpikir, ‘hanya sebentar saja’, padahal waktu berjalan sangat cepat. Tapi tanpamu, waktu berjalan begitu lambat karena aku berpikir, ‘aku merindukanmu.’ Kau tahu itu, Dae-woong? Rasanya hatiku seperti telah disihir olehmu dan menghitung waktu dengan sendirinya.”
Ketika Mi-ho memikirkan ini, Dae-woong sedang berlari kembali ke loteng sekolah laga soalnya dia sudah biacar dengan wanita di resto ayam itu. Saat Dae-woong sampai di lingkungan itu dan berlari ke tempat Mi-ho, tentu saja Mi-ho menangkap bau Dae-woong dan langsung kegirangan. Mi-ho berteriak, “Dae-woong datang padaku!”
Sangat mengagumkan bagaimana mereka terlihat bahagia ketika bertemu lagi. Dae-woong bisa saja mengarang alasan tapi kali ini dia benar2 bahagia. Mi-ho bertanya penuh harap, “Apa kau mencariku?” Mi-ho senang mendengar Dae-woong menjawab iya. Pertama-tama Dae-woong mengatakan kalau dia sangat sedih waktu Mi-ho pergi tapi Mi-ho justru mengatakan kalau Dae-woong sangat bahagia waktu dia pergi. Dae-woong mengakuinya. Dia memang gembira pada awalnya tapi hanya untuk sementara. Dae-woong mengatakan kalau dia merasa kosong setelah Mi-ho pergi.
Sebenarnya jelas sekali kalau Dae-woong berbohong. Dia hanya ingin memanfaatkan Mi-ho demi mendapatkan manik2 itu. Di sisi lain, Mi-ho juga memanfaatkan Dae-woong agar bisa menjadi manusia. Manik2 itu berada di tempat Dong-joo jadi Mi-ho harus kembali untuk mengambilnya. Selagi Mi-ho pergi, Dae-woong juga pulang ke rumahnya untuk mengemasi barang2nya sebab dia akan pindah lagi ke loteng sekolah laga.
Ada rasa aneh dalam wajah Dong-joo, Sang Pemburu Gumiho, ketika dia memasakkan daging untuk Mi-ho. Dong-joo vegetarian dan dia berkata pada diri sendiri kalau rasanya sudah lama sekali dia menunggu seseorang. Tapi senyum Dong-joo hilang waktu Mi-ho datang dan mengatakan kalau Dae-woong sudah kembali.
Kakek ketakutan mendapati Dae-woong pindah sebab ini untuk pertama kalinya dia pindah dengan keinginan untuk bekerja keras dan bukan untuk kabur dari masalah. Kakek meminta Min-sook untuk mengantar Dae-woong ke sekolah laga. Tapi Min-sook sedang mengobati harga dirinya yang terluka dan menolak. Dae-woong ingat kalau dia ada acara makan malam dengan Hye-in. Sebelum bertemu, Dae-woong pergi untuk membeli cincin sebab dia ingin sekali memperjelas suasana dan menyatakan keinginannya dengan Hye-in. Dae-woong berkata, “Ini hanya gaya Mi-ho.” Lalu dia memutuskan kalau sekarang dia sedang dalam mood baik dan membelinya.
Hye-in mendengar dari Sun-nyeo tentang masalah kesehatan Dae-woong dan menelpon dengan gelisah. Dae-woong menjamin kalau semuanya akan beres dan mencari-cari cincinnya untuk menyatakan cintanya. Akan tetapi, Hye-in terlalu terbawa emosi dan menangis kalau dia yang merekomendasikan Dae-woong pada agennya. Jika Dae-woong tidak bisa tampail dalam film itu, maka dia akan dianggap bodoh. Hye-in masih artis baru dan tidak boleh membuat orang lain berpikir kalau dia berbohong demi kepentingan pacarnya.
Dae-woong gentar. Dia mengatakan kalau dia akan menjamin Hye-in tidak dianggap berbohong demi kepentingannya atau dia dianggap sebagai pacarnya. Dae-woong meletakkan kembali cincinnya. Dia pulang ke rumah dengan mendesah, “Aku tidak bermaksud berbohong pada noona. Orang yang bermaksud aku bohongi adalah Mi-ho.”
Di rumah Dong-joo, Mi-ho telah membuat keputusan. Dia akan memilih botol berwarna merah: menjadi manusia. Dong-joo bertanya apa yang akan Mi-ho lakukan bila Dae-woong kabur bersama wanita lain dalam 100 dia harus menjaga manik2 serigala Mi-ho. Untuk pertanyaan ini, Mi-ho menjawab kalau dia percaya pada Dae-woong. Dong-joo mengatakan kalau wanita yang mirip Mi-ho juga menjawab seperti itu. Dong-joo: “Wanita itu ingin menjadi manusia dan mencintai seorang pria, tapi pada akhirnya dia dikhianati oleh pria itu dan menghilang tanpa jejak. Bisakah kau mati seperti itu, juga? Bisakah kau menahan kematian?”
Mi-ho mengangguk. Dong-joo menerima keputusan Mi-ho tapi memberikannya sebuah nasehat: jangan beritahu Dae-woong kalau dia sedang mencoba untuk menjadi manusia. Mi-ho harus menanamkan sedikit ketakutan dalam diri Dae-woong untuk mencegahnya kabur. Jadi ini dia instruksinya: ketika Mi-ho meminum darah Dong-joo, dia akan mulai mati secara perlahan. Tenaga gumiho Mi-ho akan menghilang secara perlahan sedangkan manik2 Mi-ho akan hidup di tubuh manusia selama 100 hari dan menyerap energinya. Saat Mi-ho menagih kembali manik2nya, Mi-ho akan menjadi manusia.
Dae-woong menunggu Mi-ho sambil memeluk kaki ayamnya. Dia menemukan Mi-ho di luar sedang menatapi manik2nya. Mi-ho mengatakan kalau dia ingin agar Dae-woong menjaga manik2nya lagi. Dae-woong segera setuju tapi Mi-ho memperingatkannya bahwa selagi Dae-woong memiliki manik2 Mi-ho maka dia tidak boleh pergi jauh. Dae-woong tidak bisa membagi energinya dengan wanita lain dan dia harus tinggal bersama Mi-ho selama 100 hari. Dae-woong juga tidak boleh berhenti di tengah jalan.
Sekarang semuanya membuat Dae-woong ngeri: 100 hari itu sangat lama! Mi-ho bahkan bukan pacarnya – itu bakal terlihat aneh. Solusinya terlihat mudah bagi Mi-ho: “Kalau begitu, aku akan menjadi pacarmu!” Ada sesuatu yang aneh saat Mi-ho mengatakan, “Dae-woong biarkan aku menjadi pacarmu…”
Dae-woong menolak dan masuk kembali ke dalam. Dia ketakutan pada pikiran menjadi pacar seorang gumiho. Reaksi Dae-woong memberitahu Mi-ho kalau dia belum siap. Mi-ho juga sadar kalau Dae-woong tidak akan melakukannya. Mi-ho berkata pada Dae-woong, “Aku akan pergi. Aku akan kembali ke tempat seharusnya aku berada. Jika aku pergi kali ini, aku tidak akan mampu keluar ke dunia lagi. Aku tidak akan datang padamu lagi.”
Berhadapan dengan masalah hebat lagi, Dae-woong merasakan sedikit rasa sakit – itu artinya dia tidak akan bisa melihat Mi-ho lagi? Dan Mi-ho akan pergi sekarang? Dae-woong berkata kalau Mi-ho menyalahartikan satu hal – dia berbohong pada Mi-ho. Alasan kenapa dia mencari Mi-ho adalah karena manik2 Mi-ho bukan karena Mi-ho, “Masih bisakah kau memberikanku manik2mu?”
Mi-ho mengangguk, tapi dengan cara yang aneh dan itu tetap membuat Dae-woong tidak nyaman. Dae-woong berujar, “Tidakkah kau merasa sedih?” Mi-ho menjawab kalau meskipun akan lebih manis bila Dae-woong memerlukannya, manik2 Mi-ho masih satu bagian dengannya. Plus, jika Dae-woong begitu memerlukan manik2 Mi-ho, Dae-woong tidak akan meninggalkannya selagi memiliki manik2 itu.
Dengan setengah enggan, Dae-woong menjawab kalau itu hanya 100 hari dan setuju untuk melakukannya. Mi-ho bertanya dengan girang, “Kalau begitu, sekarang aku pacarmu?” Dae-woong masih merasa buruk tentang semua ini dan berkata dengan tidak puas kalau semua ini salah. Dae-woong kembali ke dalam rumah dan membuat Mi-ho berpikir kalau Dae-woong membatalkan semuanya. Tapi Dae-woong tidak membatalkannya dan kembali sambil membawa cincinnya.
Dae-woong berkata pada Mi-ho, “Karena aku manusia, maka aku akan melakukannya dengan cara manusia. Gu Mi-ho, tolong jadilah pacarku.” Setelah itu, Dae-woong menyelipkan cincin itu ke jari Mi-ho dimana Mi-ho menerimanya dengan girang.
Faktanya, Mi-ho sangat gembira hingga ekornya menyembul keluar! Tapi!!!!! Dong-joo menambahkan sesuatu pada saat ini. Dong-joo bergumam, “Kematian paling menyakitkan bagi manusia bukanlah kematiannya sendiri tapi kematian orang yang dincintai.”
Ketika Dae-woong dan Mi-ho minum dari botol yang mereka hormati, Dong-joo mengungkapkan satu hal lagi yang Mi-ho tidak ketahui: yaitu setelah 100 hari berakhir, ketika manusia menyerahkan manik2 pada gumiho, kematian yang harus dihadapi oleh gumiho yang telah menjadi manusia bukanlah kemtiannya sendiri tapi… kematian Dae-woong!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar